7.14.2013

PTN Top Masih Sombong

BANDARLAMPUNG – Pembiayaan kuliah masih belum pro masyarakat miskin. Pembagian kuota Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi) ternyata menumpuk di kampus negeri kelas II. Informasi ini muncul di pengumuman kelulusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 kemarin. Hasilnya ditetapkan 109.853 pelamar dinyatakan lulus.
     Ketua Umum Panitia SBMPTN 2013 Akhmaloka merinci, dari seluruh pelamar yang diterima itu sebanyak 13.470 orang adalah calon mahasiswa program Bidik Misi. Mereka dibebaskan biaya SPP untuk delapan semester dan mendapatkan uang saku rata-rata Rp600 ribu per bulan. Sedangkan sisanya sebesar 96.383 orang adalah calon mahasiswa umum.
     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah tegas menyatakan bahwa kuota Bidik Misi 2013 sebesar 40 ribu dibagikan untuk 20 persen mahasiswa miskin di masing-masing PTN. Jadi semakin banyak kuota mahasiswa baru di sebuah PTN, maka kuota Bidik Misi-nya semakin besar.
     Tapi, ternyata alokasi Bidik Misi ini menumpuk di PTN-PTN kelas II. Dalam daftar sepuluh besar PTN dengan jumlah Bidik Misi terbesar, tidak ada nama PTN-PTN top seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
     Sebaliknya, top ten PTN dengan jumlah mahasiswa Bidik Misi terbanyak ada di kampus-kampus kelas II. Paling banyak ada di Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Trunojoyo. Kemudian disusul Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Andalas, dan Unvirsitas Negeri Yogyakarta.
      ’’Kami sengaja hanya menunjukkan peringkatnya. Tidak ada rincian jumlah mahasiswa Bidik Misi-nya, karena itu sensitif,’’ tutur Akhmaloka.
     Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mencoba berkelit. Dia mengelak jika kuota Bidik Misi hanya menumpuk di kampus-kampus kelas II. ’’Sekarang mahasiswa itu sudah semakin cerdas. Pendaftar Bidik Misi memilihnya di PTN sesuai dengan kemampuan mereka,’’ ucap mantan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
     Dia menjelaskan bahwa calon mahasiswa sekarang ini sudah berpikir realistis dalam menentukan PTN tujuan yang disesuaikan dengan kemampuan akademiknya. Djoko juga menuturkan, dominasi Bidik Misi tahun ini banyak yang diambil calon mahasiswa Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).  ’’Program studi terkompetitif sekarang tidak hanya di kampus besar,’’ kata dia.
     Djoko belum bersedia membeber data alokasi Bidik Misi per PTN di seluruh Indonesia. Dia beralasan bahwa kuota itu masih dalam tahap penyusunan. ’’Nanti pada waktunya akan kami sampaikan tersendiri,’’ ujar Djoko.
Padahal data itu penting, karena untuk memastikan apakah benar kuota Bidik Misi di PTN-PTN besar tadi sebanding dengan kuota mahasiswa barunya.
     Dia menegaskan, pada intinya setiap PTN memang wajib mengalokasikan 20 persen kursi mahasiswa barunya untuk mahasiswa miskin berprestasi. Tapi, alokasi 20 persen itu tidak bisa ditutup sepenuhnya hanya dari kuota Bidik Misi.  ’’Sehingga PTN wajib mencarikan dari sumber-sumber lain,’’ katanya.
     Selain urusan Bidik Misi, panitia SBMPTN 2013 juga melansir data bahwa peserta dengan nilai ujian tertinggi untuk kelompok saintek (sains dan teknologi) diterima di Fakultas Teknik Industri ITB. Sedangkan untuk peraih nilai tertinggi kelompok soshum (sosial humaniora) diterima pelamar prodi akuntansi UI.  ’’Nama dan nilainya tidak kami ungkap karena sensitif,’’ ungkap Akhmaloka.
    Terpisah, untuk rerata nilai peminat sains dan tekhnologi (sainstek) , Universitas Lampung (Unila) mampu menempati urutan terbaik nasional kedua untuk perguruan tinggi negeri di luar Pulau Jawa. Peringkat pertama adalah Univesitas Andalas, Sumatera Barat.
    Sedangkan secara nasional Unila berada diperingkat ke 19 sedangkan Universitas Andalas berada di peringkat 18. ’’Pemeringkatan diambil dari 62 PTN,’’ terang Humas Panitia Masuk PTN Unila M. Komarudin mendampingi PR I Unila Hasriadi Mat Akin. (pms2/jpnn/p5/c2/ary)

Data SBMPTN 2013

Pendaftar 
1. Saintek: Bidik Misi (19.479), Nonbidik Misi (201.290)
2. Soshum: Bidik Misi (19.322), Nonbidik Misi (213.291)
3. Campuran: Bidik Misi (17.174), Nonbidik Misi (115.233)

Diterima
1. Saintek: Bidik Misi (6.273), Nonbidik Misi (44.286)
2. Soshum: Bidik Misi (7.197), Nonbidik Misi (52.097)

5 PTN Penerima Bidik Misi Terbanyak
Univ. Negeri Semarang, Univ. Negeri Gorontalo, Univ. Trunojoyo, Univ. Brawijaya, dan Univ. Jember.

Keterangan:
- Panitia belum menetapkan tanggal daftar ulang.
- Bagi yang tidak daftar ulang dianggap mundur atau gugur.
- Khusus untuk pelamar yang diterima jalur Bidik Misi, harus benar-benar bisa membuktikan bahwa dirinya miskin.
- Jika ternyata tidak miskin, pemberian beasiswanya dicabut alias harus membayar seperti mahasiswa umumnya. Jika tidak mau membayar, kelulusannya digugurkan.
Sumber: Diolah dari Panitia SBMPTN 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Letter M Islam Mosque