7.05.2013

Palsu Data, 6 Peserta SNMPTN Dicoret

BANDARLAMPUNG - Panitia masuk perguruan tinggi negeri (PTN) Universitas Lampung harus bekerja keras. Pasalnya, percepatan pengumuman hasil seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) dari 12 ke 9 Juli juga memengaruhi verifikasi seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN).
Hingga kemarin, enam orang yang mendaftar lewat jalur SNMPTN dicoret. Mereka dari SMA Seputihbanyak, Lampung Tengah, sebanyak 1 orang; SMA Punggur, Lamteng (2); SMA DKI Jakarta (1); SMA Solok, Sumatera Barat (1); dan SMA Kota Metro (1). Keenam orang ini diduga memalsukan data.
Humas Panitia Masuk PTN Unila M. Komarudin menjanjikan, Senin (8/7) verifikasi dari jalur SNMPTN, SBMPTN, termasuk PBUD (penerimaan bibit unggul daerah), dan bidik misi akan dipublikasikan. ’’Hari ini (kemarin, Red), tim akademik, tim kemahasiswaan, dan tim keuangan rapat untuk membahas hal itu di ruang PR I Unila (Prof. Dr. Harsriadi Mat Akin),” terang  Komarudin kemarin.
    Kendati begitu, Komarudin menjelaskan percepatan pengumuman SBMPTN tidak akan banyak mempengaruhi jadwal maupun kegiatan yang telah disusun. Hasil SBMPTN misalnya, dapat diketahui pada 8 Juli petang. ’’Sampai hari ini (kemarin) surat percepatan pengumuman belum kami terima,” ujarnya.
    Menurut dia, verifikasi akademik pada dasarnya sudah selesai. Tinggal menunggu hasil rekomendasi untuk dipublikasikan dan memeriksa kembali data-data yang meragukan. ’’Pengumuman SBMPTN dapat dilihat di website resmi sbmptn, media cetak, atau web Unila di www.unila.ac.id,” terangnya.
Seleksi PMPAP Hari Kedua
Berbeda dengan hari pertama, tes wawancara calon mahasiswa Unila lewat jalur PMPAP (penerimaan mahasiswa perluasan akses pendidikan) kemarin berjalan lancar. Tak ada satu pun pendaftar bermasalah ataupun dicurigai memalsukan data diri.
Jumlah peserta yang diseleksi sama dengan hari pertama yakni 200 orang. Dengan demikian, tinggal 392 peserta lagi yang belum menjalani tes wawancara yang rencananya hingga 6 Juli. Diketahui pada hari pertama, satu orang dicoret karena memalsukan data diri dengan mengaku-aku mampu. Sementara, seorang lainnya tengah diverifikasi ulang dengan alasan sama.
Salah satu peserta PMPAP asal Pringsewu, Deni menerangkan, alasan dia mengikuti PMPAP untuk melanjutkan pendidikan di Unila. Dia memilih hubungan internasional (HI). ’’Saya dari keluarga tak mampu dan merasa terbantu lewat jalur PMPAP yang memang ditujukan untuk kalangan prasejahtera ini,” tutupnya. (gie/p3/c3/ade)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Letter M Islam Mosque