Wah, nggak kerasa ya udah bulan Februari. Di hari-hari ini, kalo kita
pergi ke mal, toko souvenir, atau supermarket besar, hampir bisa
dipastiin, interior ruangannya dipenuhi beragam pernak-pernik: ada pita,
bantal, guling (sekalian aja selimut, kasur, ranjang, hehehe…)
berbentuk hati. Ada juga boneka beruang, aneka coklat, atau rangkaian
bunga yang didominasi dua warna: pink dan biru muda. Ini bukan karena
toko, mal atau supermarketnya keabisan stok warna lain lho. Tetapi konon
pink itu melambangkan kepribadian cewek en biru muda melambangkan
kepribadian cowok. Lha kalau saya suka warna hitam, kira-kira saya
termasuk kepribadian yang mana ya? Weleh-weleh, nggak jelas tuh
filosofinya.
Nah, sobat gaulislam, kamu pasti paham dong kenapa mal, toko en
supermarket disulap demikian? Yup! Kamu pintar! Sebentar lagi kebanyakan
anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan “Hari Kasih Sayang” atau
yang lebih tenar diistilahkan dengan Valentine’s Day. Momentum ini
sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di
hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang
yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih. Valentine’s Day
memang berasal dari tradisi Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan
di hampir semua negara, tak terkecuali penduduk di negeri-negeri muslim
besar seperti Indonesia.
Meskipun budaya ini lebih ngetren di perkotaan, tapi ternyata
Valentine’s Day juga udah ‘mangkal’ di kampung-kampung. Biasanya, hari
yang digandrungi remaja ini dirayakan oleh mereka dengan pergi ke kota.
Salah satunya seorang gadis remaja sebut saja Mawar (15) warga
Kampung/Desa Simpar Kecamatan Cipunagara. Gara-gara latah meniru budaya
Valentine’s Day, gadis yang masih kelas II SMP ini harus kehilangan
keperawanannya secara paksa oleh pacar dan teman-temannya yang berjumlah
4 orang. Begitulah Valentine’s Day. Hari yang dianggap kasih sayang ini
nyatanya adalah hari ajang maksiat. Buktinya, menurut BKKBN, selain
laku keras pada malam pergantian tahun baru, kondom juga laris manis
pada momen Valentine’s Day. Bahaya!
Background historis Valentine’s Day
Bro en Sis rahimakumullah, menurut sejarah, Valentine’s Day itu
berasal dari seorang pemuda yang bernama Saint (Santo) Valentine, yaitu
seorang yang dianggap suci oleh kalangan Kristen yang menjadi martir
karena menolak untuk meninggalkan agama Kristiani. Jauh sebelum itu,
Valentine’s Day merupakan tradisi Romawi Kuno. Saat itu, pada
pertengahan bulan Februari dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan.
Di Romawi Kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia yang
dipersembahkan untuk Dewa Lupercus atau dewi kesuburan.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi
Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada
tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14
Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta bernama Juno Februata.
Nah, keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta
perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini,
para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para
perempuan itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap
bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik en
subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara
paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Di
antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I. Agar
lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I
menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan
nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang
kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.
Saat itu, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih
tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah.
Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk
menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo
Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga
ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung
bagi Santo Valentine. Eksekusi pun dilakukan pada tanggal 14 Februari
269 M.
Back to Islam
Sobat gaulislam, kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan
hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu nggak lain adalah
upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan,
pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan
sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari
event itu. Jadi kalo temen-temen ngerayain Valentine’s Day, itu sama aja
ngasih keuntungan besar bagi para pengusaha serakah ini.
Lagipula, sebagai seorang muslim, kita wajib terikat dengan
hukum-hukum Allah. Islam yang keren ini punya seperangkat aturan yang
bisa nyelesain semua masalah kamu tanpa kecuali. Kalau sampai kamu nggak
tahu, itu karena kamu kudet alias kurang update aja ama Islam. Ayo
ngaku! Update status galau di FB ama twiteran aja sih! Hehehe…
Banyak remaja muslim yang latah ikut tren budaya Barat dan ikut
merayakan hanya karena takut dianggap kuno, ketinggalan zaman, kampungan
atau ndeso. Tapi, nggak sedikit juga lho yang tahu kalo sebenarnya Valentine’s Day itu merupakan budaya non muslim. But, karena alasan gengsi jadi ikut ngerayain. Bahaya!
Padahal Islam mengharamkan umatnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa tahu status hukumnya. Islam juga sangat melarang sikap tasyabbuh (meniru
budaya atau gaya hidup orang-orang kafir), baik dari segi ucapan,
tingkah laku, maupun cara bermode. Seperti sabda Rasulullah shalallahu
‘alahi wasallam, “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka” (HR Abu Dawud)
Hadis ini mengisyaratkan bahwa meniru-niru budaya orang lain yang tak
sesuai dengan ajaran Islam memiliki risiko yang demikian tinggi
sampai-sampai orang tersebut akan dianggap sebagai bagian dari orang
yang ditiru. So, jangan karena hanya merasa banyak orang yang
melakukan atau banyak orang yang merayakan, terus kita jadi ikut-ikutan
ngerayain. Padahal nggak ada jaminan kan, kalo dilakuin banyak orang itu
adalah tindakan yang benar? Kayak orang di rumah sakit jiwa, kan
dominan adalah pasiennya. Masa’ para dokter pengen ikutan gila karena
banyak yang gila? Allah udah jelas-jelas memperingatkan kita dalam
firman-Nya, “…dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di
muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.
Mereka tidak lain hanyalah persangkaan belaka, dan mereka tidak lain
hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (QS al-An’aam [6]: 116)
Allah juga melarang kita mengikuti atau mengerjakan sesuatu yang kita
nggak punya pengetahuan tentang itu. Hal ini seperti yang diungkapkan
dalam FirmanNya, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” (QS al-Israa [17]: 36)
Begitulah sobat gaulislam, Allah Ta’ala itu nggak menghendaki kaum
muslimin menjadi “buntut” budaya lain yang berbenturan nilai-nilainya
dengan Islam. Peringatan Allah Ta’ala pada ayat di atas memberikan
pencerahan pada kita semua bahwa Islam dengan ajarannya yang universal
harus dijajakan dengan rajin pada dunia. Agar manusia mengenal Islam
dengan cara yang benar en Islam kembali menjadi kiblat peradaban dunia.
Insya Allah.
Hakikat cinta
Bro en Sis rahimakumullah, pembaca setia gaulislam. Allah Ta’ala itu
sangat mencintai hamba-Nya. Bukti kecintaan Allah Ta’ala adalah Dia
menciptakan bumi tempat kita tinggal agar nyaman untuk umat manusia
tinggali. Allah juga menurunkan al-Quran sebagai petunjuk hidup manusia.
Di dalamnya, nggak terdapat secuil pun cacat cela atau keraguan.
Al-Quran memang benar-benar kalamullah dan merupakan petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa (lihat al-Baqarah ayat 2).
Islam punya aturan bahkan untuk urusan cinta. Islam nggak melarang
seseorang untuk jatuh cinta. Hanya saja, Allah mengarahkan agar cinta
itu bukan untuk bermaksiat. Bukan cinta yang nggak punya malu, apalagi
sampai diliputi hawa nafsu. Akan tiba saatnya teman-teman untuk
menemukan cinta yang tepat, dari orang yang tepat dan pada waktu yang
tepat. InsyaAllah. Luruskan niat, maksimalkan ikhtiar, dan tetap
berharap ridho Allah Ta’ala.
Adapun cinta sejati adalah hanya kepada Allah. Ini sesuai dengan
sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dalam hadis qudsi, Allah
berfirman,”Aku tergantung prasangka hambaKu. Aku bersamanya ketika
dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, niscaya Aku
juga akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mendekatiku dalam
jarak sejengkal, niscaya Aku akan mendekatinya dengan jarak sehasta.
Apabila dia mendekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan mendekatinya dengan
jarak sedepa. Apabila dia datang kepadaKu dalam keadaan berjalan,
niscaya Aku akan datang kepadanya dalam keadaan berlari.” (Mutafaq ‘alaih)
Sobat gaulislam, apalagi yang ditunggu? Udah saatnya kamu menyerahkan
cinta dan kasih sayangmu kepada Yang Maha Mencintai dan Maha Mengasihi
dengan menjadikan Islam sebagai satu-satunya jalan kehidupan. Katakan
kepada dunia bahwa kita bangga terhadap Islam. Katakan kepada dunia
bahwa kita puas dengan aturan Islam. Say with love… but No Valentine’s Day!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar