7.15.2013

Manipulasi Data, Beasiswa Langsung Gugur


BANDARLAMPUNG – Kuota beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi) lewat jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) bisa jadi terpangkas. Pasalnya, tim verifikasi Universitas Lampung masih meneliti berkas 245 orang yang dinyatakan lolos seleksi awal.
’’Nasib mereka selanjutnya akan diketahui dari tes wawancara pada 16 hingga 18 Juli mendatang. Setelah itu, tim akan melakukan verifikasi lapangan,’’ terang Pembantu Rektor III Unila Prof. Sunarto, S.H., M.H. belum lama ini.
Diketahui, kuota bidik misi ditetapkan 650 orang. Kemendikbud kemudian menambah 14 orang. Setelah seleksi, peserta bidik misi SNMPTN tercatat 419 orang. Dari jumlah itu, 22 orang diverifikasi ulang dan 5 orang dicoret. Sementara kuota untuk bidik misi SBMPTN 245 orang.
Menurut Sunarto, jika dalam masa studi kuliah sebelum delapan semester, peserta bidik misi mengundurkan diri atau keluar dari Unila, kuotanya akan dialihkan untuk peserta dengan semester sama yang sebelumnya masuk daftar cadangan bidik misi.
    Ia menegaskan, peserta bidik misi disarankan membuat kreativitas yang positif demi kemajuan prestasi dalam bidang akademik maupun nonakademik. ’’Oya, jangan memanipulasi data. Sebab, kami punya kewenangan untuk membatalkan,’’ tandasnya.
Ketua Tim Bidik Misi Unila Qadar Hasani merincikan, kuota bidik misi SBMPTN untuk fakultas teknik sebanyak 24 orang, fakultas pertanian (65), serta fakultas ekonomi dan bisnis (10).
Selanjutnya, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (22), fakultas hukum (4), fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (91), fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (27), serta fakultas kedokteran (2). ’’Tapi 245 orang itu belum tentu diterima semua, karena kami akan melakukan verifikasi lapangan,’’ terang Qadar.
Ia menegaskan, indeks prestasi kumulatif (IPK) standar selama menjalani beasiswa bidik misi adalah 2,6. Jika di bawah angka itu, pihak Unila akan memberi kesempatan satu semester bagi peserta untuk memperbaikinya. ’’Jika tidak juga bisa mencapai angka itu, beasiswanya gugur,’’ kata Qadar. (gie/p6/c3/ade)

7.14.2013

PTN Top Masih Sombong

BANDARLAMPUNG – Pembiayaan kuliah masih belum pro masyarakat miskin. Pembagian kuota Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi) ternyata menumpuk di kampus negeri kelas II. Informasi ini muncul di pengumuman kelulusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 kemarin. Hasilnya ditetapkan 109.853 pelamar dinyatakan lulus.
     Ketua Umum Panitia SBMPTN 2013 Akhmaloka merinci, dari seluruh pelamar yang diterima itu sebanyak 13.470 orang adalah calon mahasiswa program Bidik Misi. Mereka dibebaskan biaya SPP untuk delapan semester dan mendapatkan uang saku rata-rata Rp600 ribu per bulan. Sedangkan sisanya sebesar 96.383 orang adalah calon mahasiswa umum.
     Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah tegas menyatakan bahwa kuota Bidik Misi 2013 sebesar 40 ribu dibagikan untuk 20 persen mahasiswa miskin di masing-masing PTN. Jadi semakin banyak kuota mahasiswa baru di sebuah PTN, maka kuota Bidik Misi-nya semakin besar.
     Tapi, ternyata alokasi Bidik Misi ini menumpuk di PTN-PTN kelas II. Dalam daftar sepuluh besar PTN dengan jumlah Bidik Misi terbesar, tidak ada nama PTN-PTN top seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
     Sebaliknya, top ten PTN dengan jumlah mahasiswa Bidik Misi terbanyak ada di kampus-kampus kelas II. Paling banyak ada di Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Trunojoyo. Kemudian disusul Universitas Brawijaya, Universitas Jember, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Malang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Andalas, dan Unvirsitas Negeri Yogyakarta.
      ’’Kami sengaja hanya menunjukkan peringkatnya. Tidak ada rincian jumlah mahasiswa Bidik Misi-nya, karena itu sensitif,’’ tutur Akhmaloka.
     Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso mencoba berkelit. Dia mengelak jika kuota Bidik Misi hanya menumpuk di kampus-kampus kelas II. ’’Sekarang mahasiswa itu sudah semakin cerdas. Pendaftar Bidik Misi memilihnya di PTN sesuai dengan kemampuan mereka,’’ ucap mantan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
     Dia menjelaskan bahwa calon mahasiswa sekarang ini sudah berpikir realistis dalam menentukan PTN tujuan yang disesuaikan dengan kemampuan akademiknya. Djoko juga menuturkan, dominasi Bidik Misi tahun ini banyak yang diambil calon mahasiswa Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).  ’’Program studi terkompetitif sekarang tidak hanya di kampus besar,’’ kata dia.
     Djoko belum bersedia membeber data alokasi Bidik Misi per PTN di seluruh Indonesia. Dia beralasan bahwa kuota itu masih dalam tahap penyusunan. ’’Nanti pada waktunya akan kami sampaikan tersendiri,’’ ujar Djoko.
Padahal data itu penting, karena untuk memastikan apakah benar kuota Bidik Misi di PTN-PTN besar tadi sebanding dengan kuota mahasiswa barunya.
     Dia menegaskan, pada intinya setiap PTN memang wajib mengalokasikan 20 persen kursi mahasiswa barunya untuk mahasiswa miskin berprestasi. Tapi, alokasi 20 persen itu tidak bisa ditutup sepenuhnya hanya dari kuota Bidik Misi.  ’’Sehingga PTN wajib mencarikan dari sumber-sumber lain,’’ katanya.
     Selain urusan Bidik Misi, panitia SBMPTN 2013 juga melansir data bahwa peserta dengan nilai ujian tertinggi untuk kelompok saintek (sains dan teknologi) diterima di Fakultas Teknik Industri ITB. Sedangkan untuk peraih nilai tertinggi kelompok soshum (sosial humaniora) diterima pelamar prodi akuntansi UI.  ’’Nama dan nilainya tidak kami ungkap karena sensitif,’’ ungkap Akhmaloka.
    Terpisah, untuk rerata nilai peminat sains dan tekhnologi (sainstek) , Universitas Lampung (Unila) mampu menempati urutan terbaik nasional kedua untuk perguruan tinggi negeri di luar Pulau Jawa. Peringkat pertama adalah Univesitas Andalas, Sumatera Barat.
    Sedangkan secara nasional Unila berada diperingkat ke 19 sedangkan Universitas Andalas berada di peringkat 18. ’’Pemeringkatan diambil dari 62 PTN,’’ terang Humas Panitia Masuk PTN Unila M. Komarudin mendampingi PR I Unila Hasriadi Mat Akin. (pms2/jpnn/p5/c2/ary)

Data SBMPTN 2013

Pendaftar 
1. Saintek: Bidik Misi (19.479), Nonbidik Misi (201.290)
2. Soshum: Bidik Misi (19.322), Nonbidik Misi (213.291)
3. Campuran: Bidik Misi (17.174), Nonbidik Misi (115.233)

Diterima
1. Saintek: Bidik Misi (6.273), Nonbidik Misi (44.286)
2. Soshum: Bidik Misi (7.197), Nonbidik Misi (52.097)

5 PTN Penerima Bidik Misi Terbanyak
Univ. Negeri Semarang, Univ. Negeri Gorontalo, Univ. Trunojoyo, Univ. Brawijaya, dan Univ. Jember.

Keterangan:
- Panitia belum menetapkan tanggal daftar ulang.
- Bagi yang tidak daftar ulang dianggap mundur atau gugur.
- Khusus untuk pelamar yang diterima jalur Bidik Misi, harus benar-benar bisa membuktikan bahwa dirinya miskin.
- Jika ternyata tidak miskin, pemberian beasiswanya dicabut alias harus membayar seperti mahasiswa umumnya. Jika tidak mau membayar, kelulusannya digugurkan.
Sumber: Diolah dari Panitia SBMPTN 2013

Unila Umumkan 1.690 Mahasiswa Baru


BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) kemarin mengumumkan hasil verifikasi berkas peserta seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Mereka yang namanya tercantum dalam pengumuman bernomor 3489/UN26/DT/2013 itu dinyatakan resmi menjadi mahasiswa kampus hijau tersebut.
Mahasiswa baru ini mencapai 1.690 dari keseluruhan jumlah pendaftar 1.919 orang. ’’Mereka tersebar di delapan fakultas yang ada di Unila,’’ beber Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila M. Komarudin kemarin.
Fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak berada di keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP), yakni 517 orang. Kedua di fakultas pertanian sebanyak 261 orang. Berikutnya berturut-turut fakultas teknik (186) serta fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (FMIPA) berjumlah 184 orang.
Lalu, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) yang mencapai 177 orang serta fakultas ekonomi dan bisnis (FEB) 149 orang. ’’Kemudian fakultas hukum 146 orang dan terakhir fakultas kedokteran 70 orang,’’ terang Komar –sapaan akrab Komarudin.
    Proses registrasi mahasiswa baru ini dilakukan pada 24–26 Juli 2013 di bagian akademik Unila. Persisnya gedung rektorat lantai dasar mulai pukul 09.00–14.00 Wib.
Mahasiswa diwajibkan membawa kartu SNMPTN asli, surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) asli yang difotokopi dan dilegalisasi sebanyak dua lembar; Pasfoto berwarna ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 masing-masing dua lembar; formulir biodata, formulir kartu tanda mahasiswa (KTM); Pernyataan kode etik yang telah diisi (formulir dapat diunduh di Error! Hyperlink Reference Not Valid, fotokopi bukti pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) sebanyak dua lembar.
    ’’Pengumuman besaran biaya UKT bagi mahasiswa yang dinyatakan lulus ini akan disampaikan pada 22 Juli 2013 juga melalui website resmi Unila www.unila.ac.id,’’ terang Komar.
    Sementara itu, sesuai jadwal penyerahan berkas UKT untuk mahasiswa jalur seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) Unila dilakukan kemarin hingga Jumat (10–12/7). Mereka-mereka ini telah dinyatakan lulus berdasarkan pengumuman Nomor 3490/UN26/DT/2013.
Pembantu Rektor II  Unila  Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S. menjelaskan, tim verifikasi keuangan langsung turun tangan untuk mempercepat proses verifikasi UKT 2013. ’’SNMPTN kan hanya nilai rapor. Jadi, butuh verifikasi akademik dan verifikasi keuangan. Sedangkan kalau SBMPTN kita kan sudah tahu kemampuan dia, jadi ya langsung saja tim keuangan yang turun,’’ ucapnya. (gie/p3/c3/ade)

7.09.2013

Bisa Dilihat Sore Ini

Hasil SBMPTN
Hasil seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2013 bisa dilihat di situs resmi panitia sore ini pukul 17.00 WIB. Selain itu, peserta bisa melihat pengumuman di Radar Lampung besok (9/7). Sekretaris Panitia SBMPTN 2013 Rochmat Wahab menuturkan, sosialisasi perubahan jadwal pengumuman sudah dilakukan sejak sepekan terakhir. Awalnya, pengumuman hasil SBMPTN bakal dilansir 12 Juli di media cetak. Tapi, dimajukan besok. Perubahan jadwal itu sudah dilansir di situs resmi panitia SBMPTN 2013.

      Pemajuan pengumuman SBMPTN karena seluruh rangkaian pemindaian hasil ujian dan pemeringkatannya sudah rampung. Skemanya, setelah hasil ujiannya dipindai, seluruh peserta langsung diperingkat di masing-masing PTN. Lalu, daftar pemeringkatan itu dipotong berdasarkan kuota yang tersedia.
    Selain urusan pengumuman SBMPTN, guru besar sekaligus rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menguraikan urusan penerimaan mahasiswa program beasiswa pendidikan mahasiswa miskin (bidik misi). Rochmat menuturkan bahwa saat ini calon mahasiswa program bidik misi untuk saringan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2013 hampir rampung divisitasi.
       ’’Proses visitasi ini untuk memastikan pelamar bidik misi yang lolos saringan apakah benar-benar berhak atau tidak. UNY menggunakan visitasi penuh, bukan sampling,’’ urai Rochmat.
Dia mengatakan, pelamar bidik misi di UNY untuk saringan SNMPTN yang dinyatakan lolos seleksi mencapai 586 orang. Hingga kemarin masih ada 92 orang yang belum divisitasi, karena rumahnya tersebar di luar Provinsi Jogjakarta.
      Untuk pelamar yang sudah divisitasi, Rochmat mengatakan ada 12 orang yang dinyatakan kaya dan tidak berhak mendapatkan beasiswa.  ’’Kami tidak menggugurkan kelulusannya. Tapi, kami arahkan untuk membayar, tidak gratis lagi seperti peserta bidik misi umumnya,’’ papar Rochmat.
Tapi, jika ke-12 orang itu tidak mau membayar, dinyatakan tidak diterima di UNY.
      Rochmat tidak segan membeber ada pelamar bidik misi yang ternyata dari keluarga kaya. Di antara ke-12 orang tadi, Rochmat mengatakan ada yang rumahnya tingkat dua dan memiliki mobil keluarga serta truk. "Jika mereka (orang kaya, Red) tetap diloloskan program bidik misi, kami zalim ke pelamar yang benar-benar tidak mampu atau miskin," katanya.
      Untuk yang 92 orang tadi, Rochmat belum bisa memastikan apakah dari keluarga kaya atau miskin. Jika ternyata ada yang dari keluarga kaya, bakal diarahkan untuk membayar. Sedangkan kuota bidik misinya dialihkan untuk pelamar bidik misi melalui saringan SBMPTN. Di UNY, kuota bidik misi untuk saringan SBMPTN ditetapkan sebesar 450-an orang. Jika masih tidak terserap, kuota bidik misi akan dialihkan untuk pelamar melalui saringan jalur mandiri.
      Dia menegaskan tidak semua PTN menjalankan visitasi langsung ke setiap rumah pelamar bidik misi. Ada kampus yang menggunakan model sampling. Ada juga PTN yang melakukan visitasi hanya untuk nama-nama pelamar bidik misi yang mencurigakan data kondisi ekonomi keluarganya.  ’’Kalau UNY memilih untuk memvisitasi seluruh pelamar. Karena kami memiliki sumber daya yang banyak,’’ ungkapnya. (jpnn/p3/c2/ary)

7.05.2013

Palsu Data, 6 Peserta SNMPTN Dicoret

BANDARLAMPUNG - Panitia masuk perguruan tinggi negeri (PTN) Universitas Lampung harus bekerja keras. Pasalnya, percepatan pengumuman hasil seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) dari 12 ke 9 Juli juga memengaruhi verifikasi seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN).
Hingga kemarin, enam orang yang mendaftar lewat jalur SNMPTN dicoret. Mereka dari SMA Seputihbanyak, Lampung Tengah, sebanyak 1 orang; SMA Punggur, Lamteng (2); SMA DKI Jakarta (1); SMA Solok, Sumatera Barat (1); dan SMA Kota Metro (1). Keenam orang ini diduga memalsukan data.
Humas Panitia Masuk PTN Unila M. Komarudin menjanjikan, Senin (8/7) verifikasi dari jalur SNMPTN, SBMPTN, termasuk PBUD (penerimaan bibit unggul daerah), dan bidik misi akan dipublikasikan. ’’Hari ini (kemarin, Red), tim akademik, tim kemahasiswaan, dan tim keuangan rapat untuk membahas hal itu di ruang PR I Unila (Prof. Dr. Harsriadi Mat Akin),” terang  Komarudin kemarin.
    Kendati begitu, Komarudin menjelaskan percepatan pengumuman SBMPTN tidak akan banyak mempengaruhi jadwal maupun kegiatan yang telah disusun. Hasil SBMPTN misalnya, dapat diketahui pada 8 Juli petang. ’’Sampai hari ini (kemarin) surat percepatan pengumuman belum kami terima,” ujarnya.
    Menurut dia, verifikasi akademik pada dasarnya sudah selesai. Tinggal menunggu hasil rekomendasi untuk dipublikasikan dan memeriksa kembali data-data yang meragukan. ’’Pengumuman SBMPTN dapat dilihat di website resmi sbmptn, media cetak, atau web Unila di www.unila.ac.id,” terangnya.
Seleksi PMPAP Hari Kedua
Berbeda dengan hari pertama, tes wawancara calon mahasiswa Unila lewat jalur PMPAP (penerimaan mahasiswa perluasan akses pendidikan) kemarin berjalan lancar. Tak ada satu pun pendaftar bermasalah ataupun dicurigai memalsukan data diri.
Jumlah peserta yang diseleksi sama dengan hari pertama yakni 200 orang. Dengan demikian, tinggal 392 peserta lagi yang belum menjalani tes wawancara yang rencananya hingga 6 Juli. Diketahui pada hari pertama, satu orang dicoret karena memalsukan data diri dengan mengaku-aku mampu. Sementara, seorang lainnya tengah diverifikasi ulang dengan alasan sama.
Salah satu peserta PMPAP asal Pringsewu, Deni menerangkan, alasan dia mengikuti PMPAP untuk melanjutkan pendidikan di Unila. Dia memilih hubungan internasional (HI). ’’Saya dari keluarga tak mampu dan merasa terbantu lewat jalur PMPAP yang memang ditujukan untuk kalangan prasejahtera ini,” tutupnya. (gie/p3/c3/ade)

Kuota Mahasiswa Prasejahtera Unila Anjlok

BANDARLAMPUNG – Meneruskan kuliah bukan hal mudah bagi mereka yang kurang mampu atau prasejahtera. Untuk itulah, Universitas Lampung (Unila) kembali memberikan kesempatan kepada lulusan SMA dari kalangan ekonomi rendah. Yakni lewat jalur penerimaan mahasiswa perluasan akses pendidikan (PMPAP).
Calon mahasiswa baru akan mengikuti seleksi ketat untuk memastikan benar-benar berhak mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama delapan semester. Sayangnya, dibanding tahun lalu yang mencapai 389 orang, kuota PMPAP 2013 turun drastis hanya 200–250 kuota.
Pembantu Rektor I Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S. menerangkan, PMPAP sebagai akses bagi kalangan prasejahtera. ’’Dengan demikian, mereka dapat mengenyam pendidikan tinggi,’’ terangnya baru-baru ini.
Hasriadi menjelaskan, PMPAP merupakan satu dari beberapa program untuk mahasiswa kurang mampu. Lainnya program bidik misi yang dikoordinasikan ke Dikti sebanyak 650 orang melalui jalur SNMPTn dan SBMPTN (seleksi nasional/bersama masuk perguruan tinggi negeri).
Lalu, penerimaan bibit unggul daerah (PBUD) yang dilaksanakan setelah pengumuman SBMPTN pada 12 Juli. Sementara, pendaftaran PMPAP dibuka setelah pengumuman SBMPTN. Yaitu hari ini (26/6). Prioritasnya dari Provinsi Lampung.
Humas Koordinator Panitia Lokal Lampung Penerimaan Mahasiswa Baru Muhammad Komarrudin menjelaskan, syarat PMPAP adalah lulus dari satuan pendidikan dan ujian nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara. Untuk lulusan 2011 dan 2012 harus memiliki ijazah. Sedangkan lulusan 2013 ditambah surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN).
Berikutnya, mendaftar secara online di laman http://pmpap.unila.ac.id; memiliki kesehatan yang memadai, sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi; tidak buta warna bagi program studi tertentu; tidak pernah tinggal kelas selama tiga tahun berturut-turut; serta pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S-1 (strata satu) dan diploma IV.
Berkas-berkas yang harus dilengkapi adalah mengunduh/men-download dan mengisi formulir registrasi mahasiswa; fotokopi rapor semester 1 sampai 6 yang dilegalisasi kepala sekolah; surat keterangan peringkat kelas semester 3, 4, dan 5 yang ditandatangani kepala sekolah; serta fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) orang tua/wali yang dilegalisasi lurah/kepala desa/kepala dusun.
Berikutnya fotokopi kartu keluarga (KK/C1) yang dilegalisasi lurah/kepala desa/kepala dusun; fotokopi setruk pembayaran rekening listrik bulan terakhir; fotokopi setruk pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun terakhir; serta fotokopi daftar gaji/surat keterangan penghasilan orang tua yang disahkan lurah/kades bagi nonpegawai atau bendaharawan gaji bagi pegawai.
Lalu, fotokopi daftar gaji/surat keterangan penghasilan ibu; foto rumah tampak depan dan samping kanan-kiri disertai foto rumah tetangga kiri dan kanan; foto ruang belajar di dalam rumah; foto ruang keluarga di dalam rumah; surat keterangan tidak mampu (SKTM) yang disahkan oleh Kades/Lurah; serta jika ada, fotokopi kartu menuju sehat (KMS)/kartu keluarga miskin (gakin)/sejenisnya yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Selanjutnya fotokopi piagam/sertifikat prestasi kompetitif dan ekstrakurikuler paling rendah semester tiga di tingkat nasional/internasional, provinsi, kabupaten/kota yang dilegalisasi kepala sekolah (jika ada). Serta fotokopi piagam/sertifikat prestasi nonkompetitif (ketua organisasi siswa) yang dilegalisasi oleh kepala sekolah (jika ada). Khusus foto berukuran 3R berwarna atau di cetak di kertas HVS untuk 4 foto.
Seluruh berkas diserahkan dalam satu map dengan ditempeli fotokopi kartu registrasi pendaftaran online di sudut atas bagian kanan map. ’’Berkas diserahkan ke Sekretariat PMPAP Unila, gedung rektorat lantai 3, pada hari kerja pukul 09.00–15.30 WIB,’’ tutup Komaruddin.

Satu Dicoret, Satu Dicurigai

Hari Pertama Tes PMPAP Unila
 
BANDARLAMPUNG - Masih saja ada pihak yang mencoba mencari keuntungan lewat program pendidikan yang ditujukan untuk keluarga prasejahtera. Padahal, mereka hidup berkecukupan dan mampu membayar biaya kuliah.

Kecurangan peserta itu terjadi pada program mahasiswa perluasan akses pendidikan (PMPAP) Universitas Lampung. Tim seleksi langsung mencoret seorang peserta yang diduga kuat memalsukan data untuk lolos PMPAP.
Selain itu, tim juga mencurigai seorang lainnya dengan masalah sama. ’’Dia tengah kita verifikasi untuk menguatkan kecurigaan tersebut. Jika terbukti curang, langsung kita diskualifikasi,’’ tandas Humas Penerimaan Mahasiswa Baru Unila M. Komarudin kemarin.
Upaya curang ini bukan yang pertama. Unila sebelumnya menolak empat pendaftar bidik misi seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Mereka juga diduga mencurangi data, mengaku-aku dari keluarga prasejahtera padahal masuk golongan mampu.
Selain PMPAP, Unila memang memiliki berbagai program untuk membantu calon mahasiswa dari keluarga prasejahtera. Salah satunya bidik misi SNMPTN. Selain empat orang tersebut, pihak UNila tengah memverifikasi 21 orang lain yang mencurigakan.
Untuk PMPAP, kemarin adalah hari pertama tes wawancara dari lima hari yang direncanakan. Ada 200 dari 792 pendaftar PMPAP yang diwawancara oleh tim Unila. Tim ini adalah para pembantu dekan I dan III setiap fakultas. Peserta memang bebas memilih fakultas, kecuali kedokteran.
Wawancara dibagi dalam dua ruangan. Pertama, di ruang pelantikan lantai IV. Kedua, di ruang rapat lembaga penelitian lantai V rektorat. Seleksi dilakukan lantaran kuota PMPAP yang tersedia berkisar 200–250 kursi. Jumlah ini turun dari tahun lalu yang mencapai 389 orang.
    Komarudin menerangkan, wawancara memeriksa kelayakan data yang diberikan. Seperti terkait pendapatan orang tua, kepemilikan kendaraan bermotor, rumah, dan rekening listrik. ’’Selain wawancara, tim akan melakukan verifikasi lapangan,’’ terang Komarudin.
Letter M Islam Mosque